Apakah Jenazah tidak boleh Kena Air Mata? Pandangan Agama

Apakah Jenazah tidak boleh Kena Air Mata

Pertanyaan tentang apakah jenazah tidak boleh kena air mata memiliki kaitan erat dengan pandangan agama dan tradisi yang mengelilingi momen kematian.

Dalam berbagai agama, terutama dalam Islam, muncul prinsip dan larangan tertentu terkait dengan air mata yang mengenai jenazah.

Pandangan ini muncul sebagai bagian dari keyakinan agama dan budaya yang mengajarkan penghormatan serta pemurnian jenazah.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lebih lanjut tentang alasan di balik larangan ini dan bagaimana pandangan agama, khususnya dalam Islam, memengaruhi praktik-praktik seputar momen kematian.

Apakah Jenazah tidak boleh Kena Air Mata menurut Agama Islam?

Asal usul larangan agar air mata tidak boleh mengenai jenazah memiliki akar dalam ajaran agama Islam dan didukung oleh beberapa ayat Al-Quran serta hadis.

Larangan ini lebih dikenal dengan istilah “larangan mencucurkan air mata di atas mayat” dan memiliki landasan hukum yang kuat dalam pandangan agama Islam.

Larangan ini berasal dari keyakinan bahwa air mata yang mengenai jenazah dapat mengganggu perjalanan roh menuju alam akhirat dan merusak proses pemurnian jenazah.

Tujuan utama dari larangan ini adalah untuk menghormati, menghargai, dan menjaga kesucian momen kematian.

Meskipun tidak ada ayat Al-Quran yang secara khusus melarang mencucurkan air mata di atas mayat, konsep penghormatan terhadap jenazah dan perlunya menjaga ketenangan roh dapat ditemukan dalam beberapa ayat Al-Quran:

Surah Al-Baqarah, Ayat 156: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan terhadap saudara-saudara mereka ketika mereka berjalan di muka bumi atau sedang berperang: ‘Kalau mereka (saudara-saudara kita) tinggal di sini, niscaya mereka tidak mati atau dibunuh.’

Yang demikian itu adalah karena Allah hendak menjadikan itu sebagai penyesalan dalam hati mereka.

Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Surah Al-Mulk, Ayat 2: “Dia menjadikan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.”

Beberapa hadis juga menunjukkan pentingnya menghormati dan menjaga ketenangan roh jenazah:

  1. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya orang yang meninggal dunia, dia disiksa dengan tangisan orang yang masih hidup.”
  2. Dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya orang yang meninggal dunia disiksa dengan tangis keluarganya.”
  3. Dalam hadis lain riwayat Imam Abu Daud, Rasulullah ﷺ juga menyatakan: “Sesungguhnya orang yang meninggal dunia disiksa dengan tangis keluarganya dan kalian punya tanggung jawab terhadapnya.”

Meskipun ayat Al-Quran dan hadis di atas tidak secara eksplisit menyebutkan larangan kena air mata, pesan dari ajaran Islam tentang penghormatan, ketenangan roh, dan menghindari penyiksaan bagi jenazah sangatlah jelas.

Dengan demikian, larangan agar air mata tidak boleh mengenai jenazah dalam tradisi Islam lebih merupakan hasil interpretasi dan penerapan nilai-nilai penghormatan terhadap jenazah dan keberlanjutan roh di alam akhirat.

Baca Juga Apakah Jenazah Boleh naik Pesawat? Syarat dan Ketentuan

Kenapa Jenazah tidak boleh Terkena Air Mata?

Larangan agar air mata tidak boleh mengenai jenazah biasanya memiliki dasar dari keyakinan agama dan tradisi budaya yang melambangkan penghormatan, kesucian, dan pemisahan antara dunia material dan alam spiritual.

Dalam banyak keyakinan agama, percaya bahwa setelah kematian, roh seseorang mengalami perjalanan menuju alam akhirat.

Air mata dianggap dapat mengganggu ketenangan roh yang sedang bertransisi, menghalangi perjalanan spiritual, atau mempengaruhi kebebasan roh untuk mencapai alam akhirat dengan damai.

Pernah dengar orang dewasa menasehati seseorang yang sedang menangisi jenazah keluarga? orang dewasa tersebut mengatakan: ” Jangan nangis, nanti almarhum atau almarhumah ikut sedih disana, kalau kamu nangis ”

Karena itu kita tidak boleh menangis saat ada seseorang yang meninggal atau dapat diartikan sebagai usaha untuk mengingat kenangan positif dan rasa syukur atas kehidupan yang telah dijalani bersama jenazah.

Fokus pada momen-momen bahagia dan pengalaman bersama lebih diutamakan daripada ekspresi kesedihan.

Bagi mereka yang tidak menangis ketika seseorang telah meninggal dunia, hal ini adalah bagian dari upaya menghormati dan menghargai momen perpisahan dengan cara yang dianggap paling sesuai dan penuh makna.

Bukan berarti tidak sedih karena telah kehilangan seseorang yang disayangi, melainkan ikut mengantarkan mayat ke jenjang selanjutnya.

Cara Supaya tidak Menangis saat Seseorang telah Meninggal Dunia

Berbicara kepada Seseorang

Berbicara dengan sahabat atau anggota keluarga yang juga merasakan kehilangan dapat membantu meredakan emosi.

Terkadang, berbicara tentang perasaan Anda dapat mengurangi tekanan emosional. Berbicara kepada orang lain juga dapat menghibur diri supaya tidak sedih , karena terkadang seseorang bisa merasakan apa yang kita rasakan saat sedih.

Jadi orang lain akan mengalihkan perhatian atau pembicaraan kita supaya tidak kepikiran terhadap orang yang kita sayangi telah meninggal.

Berdoa kepada Tuhan

Berdoa arti kehidupan dan kematian dalam perspektif agama atau spiritualitas Anda bisa memberikan ketenangan dan penghiburan.

Bahwa kita menyadari jika ada kehidupan yang menyenangkan maka ada kematian yang menyedihkan.

Mengingat Tujuan dan Keinginan Almarhum

Ingatkan diri Anda pada tujuan dan keinginan almarhum. mew

Berpikir tentang bagaimana almarhum ingin Anda tetap kuat dan positif dapat memberikan motivasi.

Kita harus Menghormati Proses Pemakaman

Dalam menghadapi situasi kehilangan dan proses pemakaman, sangatlah penting untuk menghormati dan mengikuti praktik-praktik yang telah ditetapkan dalam budaya dan agama.

Pengetahuan tentang larangan air mata pada jenazah adalah langkah yang dapat membantu menghindari pelanggaran tidak disengaja dan menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap almarhum.

Pertanyaan Umum (FAQ)

Apakah Jenazah tidak boleh Kena Air Mata? menurut pandangan negara maju

Dalam banyak negara maju yang memiliki beragam agama dan kepercayaan, larangan agar air mata tidak mengenai jenazah mungkin tidak diikuti dengan ketat seperti dalam beberapa budaya atau agama tertentu.

Dalam banyak kasus, masyarakat di negara-negara maju cenderung lebih fleksibel dan menghargai beragam cara ungkapan belasungkawa yang sesuai dengan keyakinan individu atau keluarga yang berduka.

Apakah Jenazah tidak boleh Kena Air Mata? Pandangan agama selain islam seperti kristen, hindu, dan budha

  1. Kristen: Dalam tradisi Kristen, pandangan mengenai air mata yang mengenai jenazah cenderung lebih fleksibel. Beberapa aliran Kristen mungkin melihat air mata sebagai ungkapan emosi yang alami dan manusiawi dalam situasi berduka. Namun, tidak ada larangan khusus terkait air mata yang mengenai jenazah dalam ajaran Kristen.
  2. Hindu: Dalam agama Hindu, pandangan mengenai air mata yang mengenai jenazah juga bervariasi tergantung pada aliran dan tradisi lokal. Beberapa komunitas Hindu mungkin menghindari air mata yang mengenai jenazah, sementara yang lain mungkin mengizinkannya sebagai ungkapan emosi yang wajar. Dalam beberapa tradisi, air mata dapat dianggap sebagai bagian dari proses pemurnian dan pelepasan roh.
  3. Buddha: Dalam ajaran Buddha, emosi manusia dianggap sebagai bagian dari kondisi manusiawi. Air mata yang mengenai jenazah mungkin dilihat sebagai ungkapan alami dari emosi berduka dan kehilangan. Tidak ada larangan khusus dalam ajaran Buddha terkait air mata yang mengenai jenazah.

Kesimpulan

Dalam menghadapi kehilangan dan proses pemakaman, penting untuk menghormati dan memahami praktik-praktik budaya dan agama yang berkaitan.

Salah satu praktik yang diperhatikan adalah larangan agar air mata tidak langsung mengenai jenazah. Asal usul larangan ini berkaitan dengan keyakinan agama dan tradisi kultural yang menghormati perjalanan roh ke alam akhirat.

Dalam menjaga penghormatan terhadap proses pemakaman, alternatif ungkapan belasungkawa yang tidak melibatkan air mata dapat dipertimbangkan.

Melalui pemahaman akan praktik ini, kita dapat menghindari pelanggaran tidak disengaja dan menunjukkan rasa hormat kepada almarhum dan keluarganya.

Mengatasi emosi, mengikuti petunjuk praktik pemakaman, dan berkonsultasi dengan ahli agama atau tokoh budaya adalah langkah-langkah penting dalam menjalani proses pemakaman dengan penuh penghormatan.

Dengan demikian, kita dapat memberikan dukungan, penghiburan, dan rasa hormat yang tulus kepada mereka yang tengah berduka.

Kantor Pusat

FOLLOW OUR SOCIAL MEDIA