Apa itu Livor Mortis: Penjelasan Lengkap Forensik dan Kesehatan

Salah satu aspek yang menarik perhatian para ahli forensik dan ilmu kedokteran adalah fenomena yang dikenal sebagai livor mortis.

Livor mortis proses alami yang terjadi pada tubuh manusia setelah kematian, dan pemahaman tentang fenomena ini memiliki dampak signifikan dalam upaya untuk memahami waktu kematian seseorang dan mengidentifikasi tanda-tanda lain yang dapat memberikan petunjuk tentang keadaan kematian yang tidak jelas penyebabnya.

Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara mendalam tentang apa yang dimaksud dengan livor mortis, bagaimana prosesnya berlangsung, serta bagaimana fenomena ini memiliki relevansi yang penting dalam kedua bidang, yaitu forensik dan kesehatan.

Baca Juga Proses Fisik Tubuh Manusia saat Kematian

Pengertian Livor Mortis

Post-mortem lividity atau Livor mortis adalah perubahan warna kulit yang terjadi setelah kematian. Perubahan warna ini disebabkan oleh gravitasi yang menarik darah ke bagian bawah tubuh.

Anda bisa melihat efek ini melalui kulit.

Ketika jantung tidak lagi bisa memompa darah, darah akan mengikuti gaya tarik bumi dan berkumpul di bagian tubuh yang posisinya lebih rendah.

Setelah kematian, pembuluh darah kehilangan kemampuan untuk menjaga dirinya, jadi darah bisa bocor dari pembuluh kecil dan masuk ke jaringan di sekitarnya.

Karena darah memiliki warna, seiring waktu darah itu akan keluar dari pembuluh darah, hancur, dan memberi warna pada jaringan. Ini disebut dengan istilah “lividity” yang “tetap”.

Biasanya, livor mortis terjadi di bagian belakang tubuh karena mayoritas orang yang meninggal diletakkan dalam posisi terlentang.

Pada bagian tubuh yang bersentuhan dengan meja otopsi, bekas warna ini tidak akan terlihat.

Waktu yang dibutuhkan untuk livor mortis biasanya 30 menit hingga 1 jam setelah kematian, dan bisa berlangsung selama 8–12 jam.

Ini bisa berbeda-beda tergantung situasinya.

Orang yang anemia atau mengalami pendarahan hebat mungkin tidak memiliki bekas livor atau hanya sedikit.

Livor mortis juga mungkin sulit terlihat pada orang dengan kulit gelap. Di beberapa kasus, organ internal seperti paru-paru bisa digunakan untuk mengukur livor mortis.

Penyebab Livor Mortis setelah Kematian

  1. Berhentinya Peredaran Darah:
    Setelah seseorang meninggal, jantung berhenti memompa darah ke seluruh tubuh.
  2. Darah Mengikuti Gravitasi:
    Darah cenderung mengumpul di bagian tubuh yang paling rendah akibat tarikan bumi; darah berkumpul di pembuluh darah dan pembuluh kapiler yang kehilangan tonus.
  3. Aliran Darah Balik Vena :
    Darah dari pembuluh balik mengalir ke pembuluh kapiler, yang menambah warna biru pada noda pasca kematian.

Warna darah ungu kebiruan, meskipun berbagai bagian tubuh bisa memiliki nuansa yang berbeda. Jumlah hemoglobin yang berkurang dalam darah menentukan intensitasnya.

Keberadaan jumlah hemoglobin yang berkurang dalam jumlah besar menghasilkan nuansa ungu yang dalam.

Bagian tubuh yang telah kehilangan darahnya akan terlihat pucat.

Penyebab kematian juga bisa mempengaruhi. Jika racun adalah penyebab kematian, warna darah Livor mortis bisa berbeda-beda tergantung pada racunnya.

Keracunan karbon monoksida menyebabkan livor mortis (serta darah) berubah menjadi merah cerah, yang merupakan warna penting untuk dideteksi dalam uji karbon monoksida.

Lividity merah hingga merah muda terang disebabkan oleh dingin, pembekuan tubuh, pendinginan, dan keracunan sianida.

Macam Warna Livor Mortis dan Penyebabnya

Livor Mortis, yang juga dikenal sebagai perubahan warna pasca kematian, dapat memberikan petunjuk berharga tentang kondisi tubuh setelah seseorang meninggal. Warna-warna yang terjadi pada Livor Mortis mengindikasikan beberapa kondisi yang berhubungan dengan faktor penyebab kematian dan perubahan biokimia dalam tubuh:

Livor Mortis Hitam

Dapat terjadi pada tubuh yang terbelenggu atau pada individu yang mengonsumsi obat opiat. Pengaruh obat tersebut dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan aliran oksigen dalam tubuh.

Livor Mortis Biru

Muncul karena dekomposisi darah dan perubahan kimia.

Livor Mortis Biru Kehijauan

Warna ini muncul ketika tubuh terpapar gas hidrogen sulfida (H2S), yang bisa dihasilkan oleh aktivitas bakteri pada saat dekomposisi.

Livor Mortis Biru Ungu

Kondisi ini dapat terjadi akibat asfiksia, yaitu kekurangan oksigen yang cukup dalam tubuh, misalnya karena penyumbatan saluran pernapasan.

Livor Mortis Merah Muda Pucat

Terkait dengan kondisi stroke.

Livor Mortis Merah Muda Tua

Terkait dengan infeksi dalam tubuh.

Livor Mortis Merah Muda Terang

Warna ini dapat timbul saat tubuh mengalami hipotermia, yaitu kondisi suhu tubuh yang sangat rendah.

Livor Mortis Merah Terang

Penyebabnya dapat beragam, termasuk tubuh yang di-dinginkan (seperti dalam proses forensik), serta paparan zat beracun seperti hidrogen sianida (HCN) atau luka bakar.

Livor Mortis Merah Ungu

Ini adalah warna umum yang muncul akibat penumpukan darah di bagian tubuh yang lebih rendah, terutama karena gravitasi.

Livor Mortis Cokelat Abu-abu

Warna ini terkait dengan kehadiran bakteri Clostridium perfringens dalam proses dekomposisi tubuh.

Livor Mortis Merah Ceri

Muncul pada tubuh yang mengalami keracunan karbon monoksida (CO), gas beracun yang mengganggu kemampuan darah untuk membawa oksigen.

Livor Mortis Cokelat

Berkaitan dengan paparan zat-zat seperti acetanilida, anilin, bromat, klorat, nitrit, bromit, nitrobenzena, atau bikarbonat potassium, yang dapat mempengaruhi kimia darah.

Livor Mortis Cokelat Tua / Kuning

Warna ini dapat timbul akibat paparan fosfor, yang dapat memicu perubahan kimia dalam tubuh.

Livor Mortis Hijau

Terkait dengan aktivitas bakteri dalam tubuh yang melepaskan gas berwarna hijau.

Livor Mortis Hijau Muda

Kadang muncul saat terjadi serangan jantung.

Livor Mortis Putih

Warna ini muncul ketika jumlah darah berkurang, seperti pada kondisi anemia.

Livor Mortis Orange

Bisa terjadi pada kasus keracunan berbagai jenis.

Tekanan tangan bisa digunakan untuk menghilangkan bekas darah yang belum mengeras pada livor mortis, tapi tidak bisa digunakan untuk menghilangkan bekas darah yang sudah mengeras.

Pada livor mortis, apa pun yang menempel di bagian bawah tubuh bisa membentuk pola. Jika tubuh dipindahkan sebelum bekas darah mengeras, bekas darahnya bisa berpindah tempat dan membentuk pola kedua.

Dua pola bekas darah pada tubuh bisa membantu kita memperkirakan bagaimana tubuh akan bergerak setelah livor mortis terbentuk.

Darah akan mengotori jaringan antara 10 hingga 24 jam setelah kematian dan semakin sulit dihapus. Bekas darah yang sudah mengeras bisa berpindah tempat setelah 10 jam, tapi perubahan ini tidak mudah dilihat.

Tahapan Dekomposi awal Livor Mortis

  1. Perubahan Warna Awal:
    Livor mortis dimulai dengan munculnya area di bagian bawah tubuh yang berwarna merah ungu atau biru. Warna ini muncul akibat darah yang mengendap di pembuluh darah di bagian bawah tubuh karena gravitasi.
  2. Perluasan dan Peningkatan Kekontrasan Warna:
    Seiring berlalunya waktu, area berwarna ini akan semakin meluas dan warnanya menjadi lebih jelas. Ini terjadi karena darah terus berkumpul di daerah-daerah tersebut.
  3. Pengaruh Posisi Tubuh:
    Jika tubuh dipindahkan sebelum livor mortis menjadi tetap, pola warna yang terbentuk akan tetap berada di bagian tubuh yang sebelumnya berada di bawah. Hal ini disebabkan oleh darah yang telah mengendap dan membeku di area tersebut.
  4. Penyebab Hilangnya Livor Mortis:
    Livor mortis akan hilang sepenuhnya ketika tubuh mengalami tahap pembusukan. Saat proses dekomposisi berlangsung, perubahan kimia dan biologis dalam tubuh akan mengubah struktur dan warna jaringan. Livor mortis akan mulai memudar seiring dengan berlanjutnya tahap pembusukan.

Timeline dari Livor Mortis

Livor mortis biasanya mulai terlihat sekitar 20-30 menit setelah kematian dan biasanya terlihat jelas dalam waktu 2-4 jam.

  • 20-30 Menit

Livor mortis mulai tampak di bagian tubuh yang paling rendah, seperti area yang berada di bawah permukaan tempat mayat berbaring.

Warna merah ungu atau biru menjadi terlihat karena darah mengalir dan mengendap akibat gravitasi.

  • 1-2 Jam

Livor mortis menjadi semakin jelas dan mulai menyebar ke seluruh tubuh.

Proses ini melibatkan penumpukan darah di berbagai bagian tubuh yang menghadap ke bawah.

  • 4-6 Jam

Livor mortis mencapai puncaknya dalam intensitas dan penyebaran.

Warna-warna yang terbentuk menjadi lebih nyata dan lebih terlihat.

  • 12-24 Jam

Livor mortis mulai menghilang dari bagian tubuh yang menonjol, seperti kepala dan tangan.

Bagian-bagian yang terkena tekanan eksternal mungkin mengalami perubahan pola warna.

  • 24-48 Jam

Livor mortis secara bertahap hilang dan mengembalikan warna alami tubuh. Proses ini akan lebih cepat terjadi pada bagian yang telah mengalami perubahan pola warna sebelumnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Durasi Livor Mortis

Perubahan warna yang terjadi pada tubuh setelah kematian, dipengaruhi oleh beberapa faktor penting.

Pertama, suhu tubuh memiliki dampak signifikan. Pada tubuh yang masih memiliki suhu tinggi, Livor Mortis cenderung akan menghilang lebih cepat. Hal ini terjadi karena suhu yang tinggi mempercepat perubahan kimia dalam darah, mengubah pola warna dengan lebih cepat. Kedua, kelembaban udara juga berperan.

Pada tubuh yang terpapar lingkungan lembap, proses perubahan kimia dalam darah bisa berlangsung lebih lambat, memperpanjang durasi Livor Mortis.

Selanjutnya, kondisi penyakit yang ada dalam tubuh juga berpengaruh. Kehadiran penyakit dapat mempengaruhi perubahan kimia dalam tubuh serta aliran darah, sehingga memengaruhi durasi Livor Mortis.

Terakhir, penggunaan obat-obatan tertentu memiliki dampak pada peredaran darah dan proses dekomposisi tubuh secara keseluruhan. Hal ini juga dapat memengaruhi lamanya Livor Mortis terlihat pada tubuh.

Pemahaman akan faktor-faktor ini menjadi penting dalam analisis forensik untuk memperkirakan waktu kematian berdasarkan perubahan warna pada tubuh pasca kematian.

Kegunaan Livor Mortis pada Tugas Forensik

Menentukan Waktu Kematian

Livor mortis sering digunakan untuk memperkirakan waktu kematian. Ini dapat dilakukan dengan mengukur luas area livor mortis pada tubuh.

Seiring waktu berlalu, area yang terkena livor mortis akan semakin meluas.

Oleh karena itu, dengan memperhatikan perubahan ini, para ahli forensik dapat memberikan perkiraan kasar tentang kapan seseorang meninggal.

Menentukan Posisi Tubuh saat Meninggal

Livor mortis juga bisa memberikan petunjuk tentang posisi tubuh saat kematian.

Arah perubahan warna pada tubuh dapat mengindikasikan posisi yang dipegang oleh tubuh pada saat darah mulai mengendap.

Misalnya, jika warna merah ungu terbentuk di bagian belakang tubuh, ini bisa menunjukkan bahwa tubuh berada dalam posisi terlentang.

Menyisihkan Kemungkinan Penyebab Kematian

Livor mortis dapat membantu mengeliminasi kemungkinan penyebab kematian tertentu.

Sebagai contoh, jika perubahan warna hanya terjadi di bagian tubuh yang lebih rendah, ini bisa menunjukkan bahwa tenggelam tidak menjadi penyebab kematian.

Menentukan Penyebab Kematian

 Livor mortis tidak dapat digunakan untuk menentukan penyebab kematian secara langsung.

Namun, lividitas dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab kematian tertentu, yang dapat membantu untuk menentukan penyebab kematian.

Pembandingan dengan Petunjuk Lain

Livor Mortis sering digunakan bersama dengan petunjuk forensik lainnya, seperti rigor mortis (kekakuan tubuh), untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kejadian kematian.

Kombinasi berbagai petunjuk dapat membantu ahli forensik membuat analisis yang lebih akurat dan mendalam.

Baca Juga Apa itu Rigor Mortis pada Tubuh Manusia: Penjelasan Lengkap

Pertanyaan Umum (FAQ)

Berapa lama livor mortis mulai terjadi?

Livor mortis adalah tahap awal kematian. Dalam waktu sekitar 20 hingga 30 menit setelah kematian, livor mortis sudah mulai terjadi.

Apa yang dapat diketahui dari livor mortis?

Livor mortis bisa memberikan banyak informasi tentang tubuh. Contohnya, warna lividity bisa menunjukkan adanya racun dalam kematian. Jika ada tanda pemucatan saat kontak dan lebih dari satu pola lividity, ini bisa mengindikasikan apakah tubuh dipindahkan setelah meninggal.

Mengapa warna ungu muncul dalam livor mortis?

Warna ungu yang muncul saat tahap livor mortis disebut lividity. Ini terjadi karena darah mengendap di bagian bawah tubuh setelah berhenti beredar. Sel-sel dalam tubuh mengambil oksigen dari darah, sehingga warnanya menjadi ungu. Hemoglobin, bagian darah yang berwarna ungu, adalah yang menyebabkan perubahan warna ini.

Bagaimana livor mortis terjadi?

Livor mortis terjadi setelah kematian. Ini adalah bagian awal dari proses penguraian tubuh. Biasanya dimulai sekitar 20 hingga 30 menit setelah kematian dan selesai dalam waktu 12 jam setelah itu. Namun, seringkali tidak membutuhkan waktu penuh 12 jam dan sudah selesai dalam waktu 8 jam setelah kematian.

Apa saja tiga tahap kematian?

Tiga tahap kematian melibatkan livor mortis, yang merupakan tahap pewarnaan kematian. Ada juga algor mortis, yang menggambarkan kematian dingin, serta rigor mortis, yang mengacu pada kaku tubuh setelah kematian.

Baca Disini Livor Mortis PDF

Kesimpulan

Livor mortis adalah fenomena alami yang terjadi setelah kematian, di mana darah mengalir ke bagian-bagian tubuh yang lebih rendah akibat penghentian peredaran darah.

Proses ini menghasilkan perubahan warna pada kulit dan jaringan di bawahnya.

Dalam bidang forensik, livor mortis memiliki signifikansi besar dalam menentukan waktu kematian dan memahami posisi mayat pada saat kematian.

Meskipun estimasi waktu kematian melalui livor mortis memiliki batasan, informasi ini tetap berharga dalam penyelidikan kejahatan dan analisis kematian yang tidak jelas penyebabnya.